Penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa sekolah dasar masih rendah.
Rendahnya pengusaan kosakata ditandai adanya kesulitan di beberapa indikator,
yaitu siswa kurang mampu (1) mengucapkan dan menulis kata-kata dalam bahasa
Inggris, (2) menjawab pertanyaan dari guru, (3) mengungkapkan ide/gagasan.
Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) cara pengajaran
guru yang masih monoton, (2) guru tidak menggunakan media pembelajaran.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menggunakan media yang tepat, efektif, dan menarik. Salah satu media yang
dapat digunakan adalah media flash card. Flash card merupakan media
pembelajaran berbentuk kartu bergambar yang berukuran 25 x 30 cm. Dengan
menggunakan media flash card ini diharapkan Penguasaan kosakata bahasa
Inggris siswa dapat meningkat.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:(1) Mendeskripsikan
penggunaan media flash card melalui aktivitas menyanyi dalam meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Inggris, (2) Mendeskripsikan penggunaan media flash
card melalui aktivitas bercerita dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa
Inggris, (3) Mendeskripsikan penggunaan media flash card melalui aktivitas
permainan dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris.
Jumat, 09 November 2012
Senin, 18 Juni 2012
Town for kids di SD Al Azhar Bandar Lampung
Singapore Quality Education
now in Indonesia!
Mengikuti
kesuksesan di negara asalnya yaitu Singapore, kini TownforKids
Preschool hadir di Indonesia, memberikan suatu preschool experience yang
baru dan berkualitas.
Dengan bantuan program
multimedia yang interaktif dan mengacu pada standar kurikulum yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Singapore, TownforKids dapat
memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak dalam hal kepribadian
dan akademik.
Program multimedia
kami yang bernama The Enrichment Hub khusus didisain oleh tim guru kami
di Singapore untuk mengembangkan potensi anak di bidang
>
|
Language (Multimedia Fun, Phonics Fun, Language & Drama, SEED & Reading Program)
|
>
|
Music (Music & Movement, Junior Music, Keyboard & Theory, Young Mozart)
|
>
|
Art (Junior Art, Art & Animation, Young Picasso, Project: Stop Motion)
|
Dan kini Yayasan al Azhar Lampung mengadakan kerja sama dengan Town for kids dalam hal pengelolaan Lab Bahasa Inggris Sekolah Dasar AL azhar 1 dan 2, dimana Town for kids menyediakan program tetapi pelaksana KBM tetap dilakukan dan di atur oleh sekolah.
Untuk hal ini Town for kids menggunakan media yaitu mimio.
Hal ini terbukti sangat efektif dalam peningkatan kualitas anak dalam memahami pelajaran bahasa inggris.
Di tunjang dengan konsep 'Santai tapi Serius' dalam kegiatan belajar di dalam Lab pun menjadi menyenangkan bagi anak-anak.
Laboratorium bahasa SD Al Azhar 1 dan 2 Bandar Lampung mempunyai fasilitas penunjang yang memadai, selain ruangan yang nyaman, wall design pun sangat menentukan.Dengan desain lukisan dinding berupa tokoh tokoh kartun kesayangan mereka, anak anak pun merasa seperti memasuki ruang belajar yang berbeda dengan ruang belajar yang lain.
Program program yang ada pun sangat mendukung anak untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam hal penguasaan bahasa inggris baik secara lisan ataupun tulisan dalam empat aspek dasar yaitu Speaking, listening, reading, and writing sehingga bahasa inggris bukan suatu hal yan harus mereka hindari atau takuti.
Belajar Angka Bahasa Inggris dengan Matematika
Belajar Bahasa
Inggris sebetulnya sangat menarik dan mengasyikkan. Ini tergantung dari
kemampuan guru explore metode-metode yang tepat untuk mengajar anak-anak
didiknya. Guru yang minim kreatifitas, guru yang mengajar biasa-biasa saja
menggunakan cara konvensional, cara jadul tidak akan membuat anak antusias. Yang
ada anak cepat jenuh dan bosan yang pada akhirnya materi tidak tersampaikan
dengan maksimal.
Numbers in English is fun Picture from http: http://freeastroaid.com |
Ketika kita
mengajar anak tentang materi/tema Number misalkan. Maka guru harus pandai
mengemas pembelajaran menjadi menarik dan menantang bagi anak untuk antusias
dan berkembang. Contohnya kita mengajar Bahasa Inggris kelas 1. Mengajar kelas
1 tentunya tidak sama dengan mengajar kelas tinggi. Anak masih dalam proses
belajar membaca, menulis dan berhitung. Apakah kita akan mengajar Bahasa Inggris anak kelas satu sama dengan
kelas tinggi? Tentunya tidak. Guru diusahakan mengurangi untuk menuliskan anak
di papan tulis tentang pelajaran angka. Dianjurkan guru tidak memulai pelajaran
angka dalam Bahasa Inggris dengan menuliskannya di papan tulis. Kenapa bisa
demikian? Karena belajar bahasa itu dimulai dari bahasa lisan lebih dahulu
bukan bahasa tulis. Setelah kita mengenal bahasa lisan maka boleh diikuti
bahasa tulis. Jadi anak biarkan mendengar angka-angka dalam bahasa inggris. Guru
mengucapkan dan anak-anak mendengarkan dan menirukannya. Agar anak tidak jenuh
maka guru dapat menggunakan media lagu-lagu bahasa Inggris tentang angka.
Anak-anak sangat menyukai nyanyian atau lagu-lagu baik itu lagu Bahasa Inggris
sekalipun. Banyak lagu-lagu dalam Bahasa Inggris yang dapat dinyanyikan. Bukankah
ini tidak membosankan anak daripada anak disuruh menirukan angka-angak yang
diucapkan guru?ya dengan lagu anak gembira tak terasa mereka hafal angka-angka
dalam bahasa Inggris.
Selain menggunakan
lagu-lagu dalam Bahasa Inggris. Kita dapat menggunakan permainan atau game.
bagaimana caranya? Disinilah seorang guru dituntut untuk kreatif mengemas
pembelajaran yang dapat diterima anak dengan cara yang menyenangkan tentunya. Sebenarya
sangat banyak permainan angka yang dapat guru terapkan dalam pembelajaran. Contoh
game atau permainan angka adalah menjawab hasil dari penjumlahan atau
pengurangan angka. Kedengarannya ini seperti pelajaran Matematika. Ya pelajaran
Matematika, belajar matematika sambil belajar Bahasa Inggris. Selain anak
pandai penjumlahan dan pengurangannya anak juga belajar Bahasa Inggris. Jadi
guru mengajukan soal secara lisan tentang penjumlahan dan pengurangan kemudian
anak-anak dapat menjawabnya dengan menggunakan angka dalam Bahasa Inggris.
misalnya guru mengajukan soal lisan ‘lima tambah empat’, maka siswa/anak
menjawab ‘nine’. Awalnya pertanyaan ini ditujukan kepada semua siswa dan siswa
berebut untuk menjawab dengan cepat.Kemudian permainan ini bisa dikembangkan
menjadi sebuah kompetisi baik individual maupun kelompok. Kompetisi individual
misalkan guru mengajukan pertanyaan untuk dijawab secara individual oleh anak. Guru
akan mengajukan soal secara lisan yang jumlahnya seluruh anak dikurangi satu.
Kenapa bisa demikian? Karena nanti akan ada satu anak yang tidak bisa atau
belum menjawab yang terakhir maka dia akan disuruh maju ke depan kelas. anak
yang maju ke depan kelas tadi disuruh nyanyi. Tentunya ini sangat menarik bagi
anak dan anak akan berusaha menjawab soal tadi dengan cepat. Anak tidak ingin
dirinya maju dikenai hukuman menyanyi di depan kelas. Suasana akan menjadi
suatu kompetisi individual anak yang beradu cepat dalam menjawab soal dengan
jawaban angka dalam Bahasa Inggris. Bagi anak yang menjawab pertanyaan dengan
jawaban yang salah dia tidak boleh menjawab lagi dan menunggu sampai pertanyaan
berikutnya baru dia bisa menjawab lagi.
Permaian di
atas tadi bisa juga dimodifikasi menjadi permainan kompetisi kelompok. Jadi anak
di bagi menjadi beberapa kelompok. Penetuan kelompok anak mungkin bisa diambil
dari tempat duduk anak menurut kolom atau deretan. Di dalam kelas misalkan
muridnya 20 anak dan di kelas tersebut ada emapat kolom atau deret anak maka
pembagian kelompok bisa ditentukan per kolom tempat duduk anak. Agar lebih
menarik kelompok tadi diberi nama misalkan nama-nama binatang dalam bahasa
Inggris atau nama buah-buahan dan sebagainya. Nah, tugas guru adalah mengajukan
pertanyaan atau soal secara lisan dan anak beradu cepat menjawab soal
penjumlahan dan pengurangan tadi kemudian anak menjawab jawabnya dalam Bahasa
Inggris. setiap anak dalam kelompok punya andil untuk memenangkan kelompoknya. Ini
sama dengan permainan kompetisi individual tadi Cuma dimodifikasi menjadi
kelompok. Jumalh pertanyaan yang diajukan guru bisa ditetukan oleh guru yang
bersangkutan. Guru menuliskan nama kelompok anak-anak tadi di papan tulis
beserta skornya. Jika suatu kelompok dapat menjawab dengan benar dan cepat maka
kelompok itu mendapat skor yang akan diakumulasikan sampai akhir soal/pertanyaan
guru. Di akhir permainan guru merekap jumlah skor perolehan kelompok. Bagi kelompok
dengan skor terbanyak maka kelompok itulah pemenangnya. Tentunya dengan
permainan semacam ini anak akan menjadi semangat dan antusias. Mereka tidak
ingin kelompoknya kalah atau berada di posisi paling bawah alias skornya paling
kecil. Guru bisa memberi semacam apresiasi terhadap kelompok yang berhasil
menjadi juara atau dengan skor terbanyak. Bagi anak-anak yang di dalam kelompok
yang memenangkan kompetisi akan menjadi kebanggaan tersendiri sehingga akan
memotivasi mereka untuk lebih giat dalam belajar Bahasa Inggris. Kemudian
anak-anak yang berada dalam kelompok yang kalah
atau skornya kecil mereka akan belajar lebih giat berusaha lagi di lain
kesempatan untuk memenangkan kompetisi.
Permainan/game
angka untuk kelas tinggi dapat dimodifikasi dengan perkalian dan pembagian,
atau bisa juga dengan menggunakan angka-angka yang lebih besar. Juga dapat
menggunakan pertanyaan/soal operasi matematika yang disampaikan dalam Bahasa
Inggris.
Langganan:
Postingan (Atom)